Adventure is My Life ||My journey in Indonesia||: Pulau Pari dengan pesona pantai perawannya

Pasir Putih dan Awan Biru

Pulau pari merupakan gugusan kepulauan seribu selatan, yang memilik penduduk kurang lebih 260 kepala keluarga (KK). Perjalanan menuju Pulau pari tersebut membutuhkan 1,5 jam dari pelabuhan muara angke (Jakarta Utara). Perjalanan dari pelabuhan Muara Angke – Pulau Pari hanya ada jam 07 : 00 WIB dan Pulau Pari – Muara Ankje hanya ada jam 11 : 00 WIB, jadi kalo mau kesana mesti bermalam.

Berikut Biaya Perjalanan ke pulau Pari, siapa tau bisa jadi patokan untuk traveling di akhir pekan / holiday anda :

1. Penitipan Motor Rp 25.000,- dan Mobil 50.000,- / hari.

2. Biaya kapal menuju Pulau Pari Rp 30.000,- perorang.

3. Biaya Home Stay Rp 300.000,- / malam tanpa ac (2 kamar), kalo AC bisa sampai Rp 550.000,-

4. Biaya Tiket ke Pantai Perawan Rp 3.500,- / hari.

5. Biaya Snorkling Rp 40.000,- untuk kapalnya Rp 350.000,-

6. Banana Boat Rp 35.000,- / orang.

7. Biaya sewa perahu Rp 30.000,-

Pemandangan yang disajikan di Pulau Pari dengan pantai perawan serta pulau – pulau kecil dengan lapisan pasir putih dimana langit biru dengan awan putih yang begitu mempesona akan memberikan pesona alam yang begitu menakjubkan.

Kalo mau snorkling cukup menyewa alat saja, trumbu – trumbu karangnya bagus jug, Mau naik Banana boat juga bisa, kalo mau nyewa sepeda juga bisa diatur disana, mau barbekyu bisa juga tarif sekitar Rp 25.000,- buat ikan /kg sama cuminya Rp 40.000,- /kg , itu pulau tempatnya bersih kok, waktu saya kesana.. g tau kalo next kesana lagi :D

Kalo air lagi pasang enaknya sih sewa perahu dan memutari pulau – pulau kecil tersebut kalo mau dayung sendiri juga bisa terus itu pantai tidak ada ombaknya, buat wisatawan yang mau bawa keluarga dan anak kecil safety kok, asal ditemanin aja dan dipantau terus tuh anak.

Kata penduduk asli sekitar pulau Pari sih mengatakan pantai tersebut dinamakana pantai Perawan karena menurut mereka, sekitar 30 tahun yang lalu ada sepasang anak kecil yang bernama Ibrahim (L) dan Mbay (P), Ibrahim mengajak Mbay untuk bermain di pantai yang dahulu masih hutan bakau. Pada saat mereka bermain, si Ibrahin kehilangan jejak si Mbay dan sampai dengan saat ini tidak diketemukan dimana keberada Mbay tersebut. Dan dari hasil kesaksian penduduk setempat ada beberapa yang melihat kemunculan Anak gadis perawan tersebut bahkan ada wisatawan yang pernah melihat anak tersebut dengan rupa yang sudah dewasa. Kabarnya ni si Ibrahim katanya sudah memiliki anak dua dan masih berada di Pulau tersebut. Kalo si keluarganya Mbay sih dah pindah ke Tangerang. Begitulah carita yang kami peroleh dari penduduk sekitar.